Para pahlawan adalah sumber keteladan dalam kehidupan masyarakat, dimanapun dan kapanpun. Pahlawan menurut KBBI diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbannya dalam membela kebenaran. Poin itulah yang menjadikan mereka sebagai inspirasi bagi generasi setelahnya. Maka tidak heran mengapa kisah hidup mereka selalu ditulis dan diceritakan berulang-ulang.
Termasuk juga para pahlawan Islam. Sejatinya mereka dapat menjadi inspiraasi bagi umat Islam. Mereka yang telah mengorbankan apa yang sangat mereka cintai demi tegaknya Islam seharusnya menjadi teladan yang tinggi dalam kehidupan saat ini. Sayangnya, hal ini masih belum banyak terjadi, sebab ada kesalahan dalam pengajaran sejarah selain juga karena spirit “keislaman” mereka yang nampak ditutup-tutupi. Secara umum realitas ini memang sudah banyak terjadi termasuk juga dalam mengisahkan kaum wanita yang menjadi pahlwan di negeri ini.
Buku yang berjudul Perempuan Pejuang: Jejak Perjuangan Perempuan Islam Nusantara dari Masa ke Masa ini hadir didorong atas keprihatinan tersebut. Seperti yang diungkapkan pada bagian awal, penulis buku ini, Widi Astuti, mengharapkan agar kisah mereka tidak dilupakan oleh generasi penerus bangsa Indonesia.
Begitu banyak tokoh-tokoh perempuan yang pernah dilahirkan di negeri ini, tetapi sayangnya generasi sekarang tidak mengenal mereka. Hanya perempuan-perempuan dijadikan pahlawan nasional saja yang namanya tetap abadi. Sedangkan perempuan agung yang tidak diangkat menjadi pahlawan nasional namanya ditelan zaman, tak bebekas.
Buku ini mengulas jejak kepahlawanan para pejuang Islam di Nusantara dari masa ke masa. Mereka merupakan tujuh belas perempuan yang berbeda masa dan generasi, berasal dari berbagai daerah di Nusantara, serta memiliki kiprah bagi perjuangan Islam. Sebagian dari mereka namanya tidak asing lagi dan sebagian yang lain mungkin masih jarang dikenal. Secara berurutan mereka adalah Kalinyamat, Malahayati, Safiatudin, Nyi Ageng Serang, Siti Aisyah We Tenriolle, Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Pocut Baren, Cut Nyak Meutia, Pocut Meurah Intan, Siti Walidah, Kartini, Dewi Sartika, Rohana Kudus, Rahmah El-Yunusiyah, HR. Rasuna Said, dan Solichah A. Wahid Hasyim.
Penulis berhasil menggambarkan kiprah mereka dalam memperjuangkan kebenaran. Dalam pandangan penulis perjuangan mereka adalah termotivasi karena keyakinan mereka kepada Islam. Setiap pengorbanan dan kesetian mereka kepada ibu pertiwi semata-mata karena motivasi keislamanannya.
Seperti kisah tentang HR. Rasuna Sahid. Kebanyakan masyarakat tidak mengenal siapa ia sebenarnya, hanya sekedar tahu namanya sering dijadikan sebuah jalan. Ternyata ia adalah seorang perempuan yang memiliki perhatian yang besar terhadap perjuangan Islam di Indonesia. Sosok jurnalis yang disegani oleh Bung Karno dan Hatta ini merupakan aktivis di Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan PERMI (Persatuan Muslim Indonesia), dua organisasi yang getol memperjuangkan nilai-nilai Islam pada saat masa pra-kemerdekaan.
Begitu pula dengan perempuan-perempuan pejuang yang lain. Dengan bahasa yang mudah dicerna, buku ini menunjukan bahwa perjuangan mereka di negeri ini dan Islam adalah dua hal yang berkaitan. Hal inilah yang menjadi keunggulan buku ini. Penulis berhsasil mempopulerkan satu hal yang selama ini banyak orang salah pengertian.
Beberapa masalah teknis memang masih ditemukan pada buku ini. Seperti tata letak dan ilustrasi yang kurang. Selain itu pemakaian data-data baru disertai sistem rujukan dengan menggunakan teknik catatan kaki seperti footnote atau ednote merupakan kebutuhan bagi sebuah tulisan sejarah.
Terlepas dari sisi kelebihan dan kekurangannya, apresiasi besar perlu diberikan atas terbitnya buku ini. Tak banyak perempuan yang menggeluti sejarah dengan semangat Islam yang tinggi. Mudah-mudahan penulis bisa menginspirasi perempuan lain untuk berkecimpung dalam penulisan sejarah jua. Sebagai sebuah usaha untuk mempopulerkan peran Islam dalam perjuangan di negeri ini, ucapan terima kasih perlu disanjungkan kepada penulis atas inspirasi yang diberikan. Buku ini dapat menjadi langkah awal untuk melihat perjuangan perempuan secara sekilas, dan mudah-mudahan ada karya lain yang dapat menggali secara dalam tiap-tiap tokoh yang disajikan dalam buku ini. Semoga pula buku ini dapat menambah cakrawala masyarakat agar dapat melihat kembali jejak-jejak Islam untuk bangsa.
Oleh : Septian AW
Judul : Perempuan Pejuang: Jejak Perjuangan Perempuan Islam Nusantara dari Masa ke Masa
Penysusun : Widi Astuti
Penerbit : Konstanta Publishing House, Bandung; Cetakan pertama Agustus 2013
Halaman : XV+143